Selasa, 06 Januari 2015

9 KULINER ENAK, SAMBIL MBLUSUK DI YOGYAKARTA

MENIKMATI KULINER LAIN DARI PADA YANG LAIN. 
9 KULINER sambil Blusukan Di Yogyakarta

banyak makanan khas YOGYAKARTA yang enak dan nikmat sekali bertempat yang tidak lazin, sambil  melewati daerah - daerah dan gang - gang membuat penikmat kuliner punya 
sensasi tersendiri.
Lokasi yang masuk ke dalam kampung dan gang2, namun karena rasa yang sudah terbukti maka pencarian pun bukan hal sia-sia. Inilah 9 tempat makan mblusuk yang justru semakin diburu. Rasakan sensasi pencariannya, dan nikmati kelezatannya.

Mangut lele dengan kekayaan bumbu, bakmi yang nyamleng, hingga ingkung yang menggoda, semua patut dicoba. kami sempat beberapa kali kebingungan dan tersesat saat berusaha menemukan. Meskipun begitu tak ada yang perlu disesali ketika berhasil merasakan kelezatan masakannya. 


1.Entok Slenget


Rasa entog slenget sendiri mirip seperti rica rica namun lebih berkuah, dan gurih pedasnya itu hmmm…itu yang sangat mantap di lidah. Daging entog yang di sajikan di potong kecil kecil agar bumbu meresap ke dalam daging,selain itu rasa amis yang khas dari entog pun tidak terasa loh traveler karena bumbu rempah yang di masukkan. Jika tidak ingin terlalu pedas, maka traveler bisa request kepada di penjual tingkat kepedasan yang kita inginkan.
Entok slenget yang populer di daerah ini bernama Entok Slenget Kang Tanir. Lokasi warung berada di daerah turi, Desa donokerto, Sleman . mau kesini kami antar Hub. 081 565 043 80

2. Pecel Baywatch


Jika saat mengunjungi Kasongan, Bantul.anda tiba-tiba diserang lapar setelah seharian mencari kerajinan gerabah, tak perlu panik karena Mbah Warno "Anderson" siap menyelamatkan anda dengan 'pecel Baywatch'


Semula saya sempat bingung dengan julukan Pecel Baywatch yang disandang oleh pecel Mbah Warno. Terlintaslah imajinasi nakal tentang sosok penjual pecel yang mengenakan bikini seperti Mbak Pamela Anderson atau setidaknya warung ini berada di pinggir pantai. Ternyata salah semua.

Seporsi pecel, lele goreng, dan tahu bacem seolah menantang untuk secepatnya dinikmati. Terdapat empat jenis sayuran dalam hidangan berlumur bumbu kacang ini yakni daun bayam, daun pepaya, kembang turi (Sesbania grandiflora), dan kecambah / taoge. Kita akan disergap rasa manis dari bumbu kacang yang menggelitik lidah. Saat menguyah kembang turi yang agak getir, rasa manis tadi berpadu sehingga menghasilkan kelezatan yang sulit diungkapkan.

3. Ingkung Mbah Cempluk


INGKUNG adalah ayam yang dimasak dan disajikan secara utuh. Dalam berbagai ritual tradisi di Jawa, ingkung menjadi bagian dari ”ubo rampe” atau kelengkapan sesaji. Ingkung kini menjadi komoditas kuliner. Salah satunya disajikan oleh Warung Ingkung Mbah Cempluk di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.




Jika Anda terbiasa menyantap daging ayam per bagian, seperti paha, dada, atau sayap, maka cobalah pengalaman menyantap ayam yang disajikan dalam kondisi utuh-utuh. Ayam utuh itulah yang disebut ingkung. Tentu saja, nantinya ayam utuh itu juga akan dipotong-potong sesuka penyantap. Di Warung Ingkung Mbah Cempluk, ayam tersuguh seutuhnya. Tidak utuh seratus persen tentu, karena bagian jeroan, seperti ati, ampela, usus, dan lainnya telah dikeluarkan.

Ada tiga pilihan cara pengolahan ingkung dari Mbah Cempluk, yaitu goreng, panggang, dan kukus. Ingkung yang digunakan dalam ritual dimasak dengan cara dikukus. Sambil menggoreng, Ratmiati, sang pemilik warung, menjelaskan pengolahan ingkung. Daging ayam utuh itu direndam dulu dengan air santan yang dibumbui dengan, antara lain, salam, sereh, jahe, dan gula jawa. Proses ini yang menjadikan ingkung terasa gurih. Info antar Kuliner 0815 6504 380

4. Ayam Goreng Mbah Cemplung



Ayam goreng adalah makanan yang disukai hampir setiap orang. Nah, salah satu tempat makan yang menjual ayam goreng di Yogyakarta adalah warung Mbah Cemplung yang berada di Dusun Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Warung ini tidak jauh dari beberapa tempat wisata yang asik untuk dikunjungi. Yang paling dekat adalah Sendang Semanggi yakni tempat yang pernah menjadi lokasi laku spiritual mantan Presiden Soeharto. Agak ke selatan Anda dapat berbelanja produk di pusat Gerabah Kasongan. Sedangkan ke arah utara Anda bisa mengunjungi Padepokan Bagong Kussudiardja atau  pabrik Gula MadukismoItu sebabnya warung Mbah Cemplung sangat tepat jika dikunjungi saat santap siang sesudah berjalan-jalan ke berbagai destinasi tersebut.

Ayam goreng Mbah Cemplung terlihat tidak jauh berbeda dengan ayam goreng yang lain, baik penyajian maupun bentuknya. Namun rasa ayam goreng-nya yang menjadikan racikan Mbah Cemplung berbeda. Jika makanan khas Yogyakarta cenderung manis, maka sang pemilik warung justru membuat sajian dengan rasa sedikit asin dan gurih. Itu sebabnya, warung ini tak pernah sepi pembeli.

5.Bakmi Mbah Gito


BAKMI MBAH GITO: Kayu Bekas Kandang Sapi yang Disulap Warung Bakmi Tersohor di Jogja


 Warung Bakmi Mbah Gito bisa kita sebut sebagai Bakmi Ndelik alias tersembunyi di pelosok desa tepatnya Jl. Nyi Ageng Nis, Peleman, Rejowinangun, Kotagede. Menuju lokasi kuliner Jogja ajib ini butuh konsentrasi karena mblusuk memang. Bolehlah Santap Mania bertanya ke orang orang sekitar situ, mereka akan mengarahkan karena saking topnya bakmi Mbah Gito.

Bagi Santap Mania yang sibuk dengan rutinitas kantor atau kuliah, memilih memburu kuliner bakmi Mbah Gito ialah tepat. Tidak akan kecewa karena sedari masuk warungnya sudah disuguhi pemandangan elok yang khas Jawa. Dekorasi warung tampak indah dengan ornamen agraris seperti cangkul, sabit, radio antik, wayang punakawan, dan masih banyak lagi. Perlu diketahui jika warung ini dibangun dengan kayu bekas kandang sapi dan tiangnya dari batang kelapa. Wah, benar benar otentik, ya!


6.Bakmi Mbah Mo


 Bakmi Godhog Mbah Mo di Desa Code, Bantul, sehingga kita membutuhkan waktu beberapa saat hingga tiba di lokasi..



Melihat bakmi pesanan kami akhirnya datang, rasanya lega dan bahagia, setelah menunggu untuk waktu yang cukup lama banget, akhirnya bisa juga menikmatinya. Kalau Saya lihat-lihat, porsi bakmi gorengnya lebih banyak dibandingkan bakmi nyemeknya, atau mungkin Saya yang salah lihat. Tapi ya sudahlah, kami pun langsung menyantapnya. Waktu pertama mencobanya agak sedikit berbeda, mungkin karena lidah Saya sudah terbiasa dengan bakmi dengan tambahan kecap, sedangkan bakmi goreng yang disajikan disini polos pucat tanpa kecap dan cenderung terasa asin gurih. Tapi lama kelamaan rasanya enak dan aroma arang menjadikannya lebih terasa sedap dan khas. Apalagi setelah ditambah dengan sambal kecap yang sudah tersedia di atas meja, rasa yang tercipta dari bakmi yang bercampur dengan irisan sayur, daging ayam, telur bebek dan sambal kecap memang mantap, bisa menambah selera makan. Sedangkan rasa bakmi nyemeknya juga cukup segar dan enak, telur bebek yang tercampur dengan kuah bakmi membuat rasa kuahnya menjadi gurih dan tak kuasa untuk tidak menghabiskannya hingga sendokan terakhir. 

7.Sambel Welut Pak Sabar


Perburuan kuliner kali ini terbilang cukup blusukan. Selain dikarenakan saya belum mengetahui letak tepatnya, konon warung yang akan saya tuju ini tidak terletak di pinggir ruas jalan besar. Yang saya tahu hanya namanya, “Sambel Welut Pak Sabar”. Warung yang sudah cukup kerap diperbincngkan di kalangan pecinta kuliner.

Setelah mengumpulkan beberapa informasi, saya pun segera menuju warung yang terletak di sekitar Jl. Imogiri Barat Km. 4, tepatnya di Dokaran, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Kebetulan waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, sehingga warung ini tampak lenggang. Berhubung ini kunjungan perdana saya, saya pun memesan tanpa pikir panjag. Akhirnya keluarlah tiga menu yang akan saya pesan kali ini, yaitu welut goreng, sambel welut, dan kuthok (ikan gabus) goreng.


Proses pembuatan terbilang sedikit memakan waktu, hal ini dikarenakan berbagai bahan pembuatannya sangat fresh. Setelah menanti dengan rasa penasaran, akhirnya satu per satu menu pesanan pun datang. Layaknya khas penyajian rumah makan tradisional, selain menyajikan menu-menu pesanan saya, mereka juga menyertakan rebusan godhong telo dan tentunya lalapan segar.
Sambel welut, menu andalan warung ini pun langsung saya santap. Sambel dan welutnya sebenarnya dapat disajikan dalam bentuk dicampur atau dipisah. Berhubung saya tidak tahu, maka sambel dan welut saya pun dipisah. Sambelnya yang menggunakan bahan dasar cabai hijau terlihat begitu menyegarkan. Belum lagi aromanya, benar-benar wangi. Perpaduan cabe hijau, rempah, kemangi, dan jeruk purut bercampur dengan sangat pas.

Welutnya pun digoreng dengan baik, tidak terlalu garing namun matang. Sangat lezat jika disantap bersama sambelnya. Begitu pula dengan ikan gabusnya yang memiliki tekstur lembut dan rasa yang gurih. Memang sambel hijau yang sensasional ini benar-benar menggugah selera dan sangat pas disantap bersama berbagai lauk pauk yang disediakan.
Setelah membayar tagihan menu saya, saya baru mengetahui bahwa setiap menu dihitung berdasarkan jumlah ons. Jadi, berbagai pesanan dapat disajikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda.


8.Mangut Lele Mbah Marto



Mangut Lele Mbah Marto Nggeneng, bagi para pecinta kuliner, rasanya nama itu sudah tidak asing lagi di telinga. Lokasinya berada di Dusun Nengahan, Ngiring-Ngiring, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Dilihat dari tingkatan daerah yang berposisi sebagai Dusun, bisa dipastikan bahwa lokasinya berada jauh dari pusat kota dan masuk ke dalam pedesaan.
Untuk aksesnya sendiri tidak terlalu sulit, dari pusat Kota Jogjakarta ambil saja arah ke selatan menuju Jalan Parangtritis KM 6,5. Atau sampai melewati kampus ISI dan bertemu dengan Kantor Pos Sewon, tepat di depan kantor pos belok ke kanan masuk ke dalam hingga bertemu dengan pertigaan pertama belok ke kanan. Sekitar 300 meter dari belokan tersebut ada sebuah gang kecil masuk ke kiri (sebelum rumah pertama yang menghadap ke jalan, kiri jalan). Biasanya kendaraan roda empat sudah mulai diparkir dari pertigaan setelah belok di depan kantor pos. Kebanyakan kendaraan roda empat yang parkir berplat nomer luar kota, apalagi pada saat musim liburan. info KULINER & CAR RENTAL 0815 6504 380

Letak rumahnya nomor tiga dari timur (deretan rumah yang belakang), kalau dilihat sekilas tidak tampak seperti sebuah warung makan. Kalau takut salah alamat, bisa tanya pada siapa pun yang ada di daerah situ. Dan meskipun diperhatikan dengan benar, tetap saja ini sebuah rumah yang ada di pedesaan pada umunya. Waktu sampai kita langsung masuk ke dalampawon (sebutan dapur tradisional dalam bahasa Jawa). Dindingnya terbuat dari tumpukan batu bata merah tanpa dilapisi semen, memperlihatkan tumpukan batu batanya dengan jelas, meskipun sebagian besar warnanya sudah berubah menjadi hitam akibat kepulan asap yang berasal dari tungku setiap hari. Panci-panci besar berisi lauk pauk berjejer di atas dipanbambu. Ada gudeg, opor ayam, sayur daun pepaya, garang asam, krecek, mangut lele dan tahu, tempe, telur dan ampela yang dimasak menjadi satu.
Waktu itu Saya mengambil mangut lele, krecek dan sayur daun pepaya dengan sedikit kuahkrecek. Rasanya mangut lelenya memang berbeda dengan yang biasa dijumpai di warung atau rumah makan pada umumnya. Daging lelenya keset, pedas dan khas masakan tungku. Pasalnya, lele terlebih dahulu ditusuk dengan pelepah daun kelapa kemudian di panggang di atas tungku dengan menggunakan kayu bakar sampai matang baru kemudian dimasak bersama bumbunya. Cara memasaknya yang menggunakan kayu bakar inilah yang memberikan aroma dan rasa “asap” yang khas pada lelenya. Meskipun menggunakan kuah santan, tapi kuahnya cair berwarna merah terang, menandakan bahwa cabai yang digunakan tidak sedikit. Kreceknya sendiri cukup lembut dan tidak sepedas mangut lelenya, untuk sayur daun pepayanya juga enak dan tidak pahit.

10. Gudeg Pawon


 Bukan hanya citarasa yang membuat gudeg pawon ini berbeda dari gudeg-gudeg lain di Jogja. Ada beberapa hal unik yang menjadikan gudeg pawon lain dari yang lain. Salah satu keunikan dari gudeg pawon adalah tempatnya. Hal ini tercermin dari nama yang digunakan yaitu Gudeg Pawon. Pawon dalam bahasa Jawa berarti dapur. Gudeg ini memang dimakan langsung di dapur si penjual gudeg. Dapurnya masih sangat tradisional, menggunakan alat-alat tradisional serta masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Selain bisa dinikmati di dapur, gudeg ini juga bisa dinikmati di teras rumah maupun di depan dapur.




Hal lain yang membuat unik tempat ini adalah jam beroperasinya. Gudeg Pawon baru buka pada jam 22.30 WIB. Waktu yang ganjil dan sangat larut untuk sebuah usaha kuliner. Namun Gudeg Pawon memang sudah mempunyai penggemarnya sendiri, hanya beberapa jam setelah buka, pasti langsung ludes diserbu pembeli.

INGIN WISATA KULINER BLUSUKAN DI YOGYAKARTA, KAMI SOLUSINYA

PAKET KULINER 1 : full day 24 jam + malioboro
start : pk 09.00 , 6 Tempat Kuliner, mobil Inova+BBM+ Driver untuk 6 orang : Rp 900.000,-

PAKET KULINER 1 : full day 24 jam + malioboro
start : pk 09.00 , 6 tempat Kuliner, mobil AVANZA+BBM+Driver untuk 6 orang : Rp 700.000,-

CP : Gede Budi 0815 65043 80 / BBM 51EFAE82 / 0274 4477 672

2 komentar:

  1. wah mantap mas sukses terus ya mas josh gandhoss dah ^-^ Happy....

    BalasHapus
  2. Paling suka ayam goreng mbah cemplung, enak naan, nuansanya jg adem, sekali kesana rame bgt, kebanyakan pengunjungnya dr luar kota semua (y)
    Maaf sebelumnya numpang ngasih info nih, buat yang gamau repot masak waktu mau ngadain pesta/syukuran/resepsi pernikahan tapi tetep pengen nyicip makanan enak?
    kami dari Bu Mentik Catering and Wedding Organizer bisa loh menyediakan jasa catering dan paket pesta pernikahan.. makan dari kami dijamin fresh.. lezat.. halal.. dan tentunya tanpa vetsin.. langsung cek situs kami yuk.. http://www.bumentik.blogspot.com

    Terimakasih.. :)

    BalasHapus

INFO PEMASANGAN PANEL SURYA DI JOGJA, HARGA PEMASANGAN PLTS DI YOGYAKARTA, JASA PEMASANGAN PLTS PANEL SURYA SOLAR CELL DI YOGYAKARTA

JASA PEMASANGAN PANEL SURYA PLTS DI JOGJAKARTA, HARGA PANEL SURYA PLTS DI YOGYAKARTA MANFAAT PANEL SURYA PLTS UNTUK RUMAH TANGGA, INFO HARGA...