Kamis, 06 April 2017

PAKET WISATA SOLO 1 HARI DARI SEMARANG, PAKET WISATA KE SOLO 1 HARI DARI YOGYAKARTA, PAKET CITY TOUR SOLO DARI SEMARANG, PAKET CITY TOUR SOLO DARI JOGJA, PAKET WISATA JOGJA SOLO, HARGA PAKET WISATA SOLO DARI SEMARANG, HARGA PAKET WISATA SOLO DARI YOGYAKARTA





Puro Mangkunegaran


Museum Radya Pustaka

Pendopo Puro Mangunegaran

Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Selamat Pagi, DREAMGEDE Tour & Travel mengajak anda semua berwisata ke Kota Solo dan sekitarnya, Kota Solo merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup menarik. Untuk wisata budaya dan sejarah ada kraton yang melegenda.

DREAMGEDE Tour & Travel menawarkan Paket Wisata Solo City Tour harga terjangkau dari Semarang dan Yogyakarta. Untuk Anda yang sedang mencari paket liburan di Kota Solo atau Solo City Tour dengan harga yang murah dan pelayanan yang berkualitas, kami siap menyediakannya untuk Anda. Paket city tour ini kami hadirkan sebagai pilihan untuk anda yang ingin mengenal kota Solo lebih dekat dan detail. Sebagai salah satu kota yang menjadi tujuan wisata, Solo juga memiliki berbagai kebudayaan yang unik dan menarik untuk di telusuri. Baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2013/10/paket-wisata-murah-omahe-winahyu-tour.html
Solo City Tour bersama DREAMGEDE Tour & Travel
Obyek menarik yang akan dikunjungi yaitu : Kraton Kasunanan Surakarta, Puro Mangunegaran, Pasar Klewer atau PGS. Juga Kuliner Khas Solo, Kampung Batik Laweyan, dan juga Oleh-Oleh Khas Solo. Jika anda memiliki tujuan tersendiri yang telah ada di daftar kunjungan, kami juga siap melayani anda sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan yang telah dilakukan.
Paket Solo city tour yang menggunakan bus maupun rental mobil sekaligus driver dari kami sebenarnya cukup menguntungkan bagi anda. Karena anda tidak perlu repot untuk memikirkan masalah transportasi yang akan digunakan ketika sesampainya di Solo. Anda juga tidak perlu khawatir mengenai rute untuk sampai di tujuan jika anda tidak mengetahui jalan-jalan di kota Solo.
Menggunakan paket city tour dengan BUS, ELF, HIace dan Rental mobil plus driver dari kami adalah, anda akan mendapatkan harga terbaik serta dengan kenyamanan dan keamanan yang ekstra. Dengan menggunakan armada terbaru dan driver yang berpengalaman dan ramah. Kami memberikan pelayanan full service demi kenyamanan dan keamanan kunjungan anda.
Car Free Day Solo di jalan Slamet Riyadi

Paket wisata Couple wedding yang menyenangkan pastinya di Kota Solo
DREAMGEDE Tour & Travel menyediakan paket wisata murah di Kota Solo, dengan harga terjangkau bisa menyesuaikan budget anda untuk area penjemputan dari Semarang dan Yogyakarta. Kami siap melayani anda semua dalam hal paket wisata mulai dari BUS, Guide, Katering makan nasi box, souvenir dan lain - lain.  Info lebih lengkap silahkan menghubungi kami dan nikmati pelayanan kami WA 08190416982 / BBM 5513A5A6
Kami sediakan beberapa pilihan paket wisata solo dengan tujuan tempat wisata populer di daerah kota Solo Surakarta dan sekitarnya. 
Kota Solo ini juga terkenal akan budaya dan tempat wisatanya yang menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. 
Tempat Wisata di Kota Solo yang Banyak dikunjungi oleh wisatawan baik berupa wisata kuliner, wisata sejarah, wisata belanja. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2014/03/kedaton-ambarukmo-tempat-peristirahatan.html

1. MUSEUM RADYA PUSTAKA

Museum Radya Pustaka Surakarta, Tempat Wisata Terindah - Berwisata bersama keluarga dan kawan, DREAMGEDE Tour & Travel mengajak untuk berkunjung ke Museum merupakan salah satu alternatif liburan yang menyenangkan. 
Tentu saja selain dapat menghibur, pergi ke museum juga dapat mempelajari sejarah masa lampau yang sangat penting bagi generasi muda dan putra-putri kita. Salah satu Museum yang sangat layak untuk dikunjungi adalah Museum Radya pustaka yang berada di Solo. Museum Radya pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi benda-benda kuno yang memiliki nilai seni dan sejarah yang sangat tinggi, seperti : arca batu dan perunggu zaman Hindu Budha, koleksi keris dan senjata tradisional, gamelan, wayang kulit, keramik dll. 



Sejarah Pendirian Museum Radya pustaka
Museum Radya pustaka didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX yaitu oleh Patih Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada tanggal 28 Oktober 1890. Pendirian museum ini pertama kali sebenarnya di rumah seorang berkebangsaan Belanda bernama Johannes Busselaar, kemudian pada tanggal 1 Januari 1913 dipindahkan ke Gedung saat ini berada, yaitu di Jalan Slamet Riyadi Solo

Koleksi Terkenal Museum Radya pustaka

Museum Radya pustaka di Solo memiliki sejumlah koleksi yang sudah terkenal di kalangan sejarawan. Diantara koleksi terkenal ini diantaranya adalah berupa buku kuno karangan Pakubuwono IV berjudul Wulang Reh yang berisi tentang petunjuk pemerintahan. Kemudian ada juga buku berjudul Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta yaitu Yasadipura I yang bercerita tentang Wiracarita Ramayana. 

Selain berupa buku ada juga koleksi terkenal berupa patung, yaitu patung Kyai Rajamala. Patung ini berupa patung kepala raksasa yang terbuat dari kayu hasil karya Pakubuwono V sendiri. Patung ini sangatlah bersejarah karena patung ini merupakan hiasan depan sebuah perahu yang dipakai untuk menjemput permaisuri yang berasal dari Madura. 


Museum Radya pustaka buka dari hari Selasa sampai Minggu
Senin : LIBUR
Selasa - Minggu : 08.30 - 14.00 WIB
Khusus hari Jum'at : 08.30 - 11.30 Wib





Koleksi Patung Jaman Hindu Budha



Koleksi Batik Klasik Solo

Memasuki sebuah ruangan Museum Radya Pustaka, kami mendapati beberapa benda-benda bersejarah seperti meriam dan beberapa patung yang terbuat dari kayu. Sebuah meriam kecil yang disebut meriam lede cukup menarik untuk diliat karena ukurannya cukup kecil dan tidak lazim seperti ukuran meriam kebanyakan. Memasuki ruang miniatur terdapat beberapa miniatur bangunan seperti miniatur kompleks Makam Raja-Raja Mataram Imogiri dan Masjid Agung Demak.
Koleksi tokoh wayang dipajang di dalam etalase yang terbuat dari kaca. Penataan tokoh wayang cukup rapi dan terawat dengan baik. Selanjutnya memasuki sebuah ruangan yang berisi arca yang terbuat dari batu dan perunggu. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2015/04/paket-wisata-jogja-istimewa-jogja.html



Koleksi Wayang 

Koleksi Arca Museum Radya Pustaka

2. PURO MANGKUNEGARAN






Halaman Depan Puro Mangkunegaran

Saat berkunjung ke  Pura Mangkunegaran Solo, tetap parkir kendaraan di bagian depan gedung yang masuk dari gapura di seberang Jalan Ngarsopuro. Di bagian depan 
Pura Mangkunegaran itu terdapat lapangan luas yang disebut Pamedan, yang pada jaman dahulu merupakan lapangan tempat berlatih para prajurit pasukan Mangkunegaran. Kini pamedan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk pertunjukan kolosal Matah Ati.
Setelah lebih dahulu membayar karcis masuk di pos jaga, tak lama kemudian kami melangkahkan kaki menuju pendopo Pura Mangkunegaran didampingi pemandu wisata. Setiap kelompok pengunjung selalu ditemani oleh pemandu wisata, dengan tips sesuai kemurahan hati pengunjung.
Pendopo Agung Pura Mangkunegaran memiliki atap limasan. Di tengah kolam yang airnya terlihat kotor itu terdapat patung Cupid (Dewa Asmara) yang tengah merangkul burung yang sayapnya mengembang. Terlihat sangat Eropa ketimbang Jawa. Ornamen di depan teras pendopo juga sangat Eropa, dengan huruf MN lambang Mangkunegaran diapit oleh dua cupid, dan di sayap luarnya lagi ada relief kepala pria berwajah Eropa. Ini menunjukkan pengaruh pemerintah kolonial Belanda yang kuat pada saat itu.
SEJARAH PURO MANGKUNEGARAN
Pura Mangkunegaran merupakan istana kediaman Sri Paduka Mangkunagara, dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model Keraton Surakarta nemun berukuran lebih kecil. Pendopo Agung Mangkunegaran yang disangga empat saka guru yang dibuat dari satu batang pohon, dan tiang-tiang pendukung. Pemandu meminta kami mencoba memeluk saka guru, yang jika kedua tangan bisa bertemu maka keinginan akan terkabul. Mungkin hanya Kapten Mlaar yang bisa. Chandelier cantik dari Belanda menghias pendopo seluas 3.500 m2 ini, dengan lantai berlapir marmer Italia. Ada pula patung singa berwarna keemasan yang didatangkan dari Jerman.
Pendopo ini menampung 5.000 - 10.000 orang dan dianggap sebagai pendopo terbesar di Indonesia. Warna hijau muda dengan garis warna keemasan yang mendominasi warna pendopo adalah warna pari anom (padi muda) yang merupakan warna khas keluarga Mangkunegaran. Pada langit-langit pendopo terdapat ornamen Kumudawati yang melambangkan astrologi Hindu-Jawa, dibuat pada 1937 oleh arsitek Belanda Thomas Karsten pada semasa KGPAA Mangkoenagoro VII. Ada lambang 12 bintang dalam astrologi serta 8 kotak dengan warna dan makna berbeda. Di sisi sebelah kiri terdapat tiga set gamelan yang diselimuti kain, satu digunakan rutin dan dua digunakan pada acara tertentu.
Di belakang pendopo terdapat beranda terbuka bernama Pringgitan dengan undakan menuju Dalem Ageng seluas 1.000 m2 yang semula ruang tidur pengantin kerajaan namun kini menjadi museum. Pada undakan terdapat patung sepasang orang Tionghoa berwarna keemasan. Patung yang sangat indah. Agak jauh di belakang masing-masing patung itu, terdapat patung wanita Eropa asal Belgia dan Prancis dibuat dari bahan yang sama. Di sisi kiri kanan pintu masuk Dalem Agung terdapat lukisan raja dan ratu Pura Mangkunegaran yang tengah berkuasa saat ini. Dalem Agung menyimpan banyak koleksi keraton yang sangat indah dan tak ternilai harganya. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2016/09/sewa-video-shooting-di-semarang-sewa.html
Ruangan dan Halaman yang luas sekitar Puro Mangkunegaran
Di Dalem Ageng terdapat tempat persemayaman Dewi Sri (petanen) berlapis tenun sutera, perhiasan dan benda bersejarah dari jaman Majapahit, senjata raja, pakaian keraton, medali, perlengkapan wayang, uang logam kuno, lukisan raja-raja Mangkunegaran dan permaisurinya, serta benda seni yang bernilai tinggi. Pemandangan di beranda belakang, sesaat setelah keluar dari Dalem Ageng. Selain beberapa set kursi serta pemisah bergambar indah, di tempat ini juga terdapat beberapa buah arca batu peninggalan kebudayaan Hindu. Berbeda dengan bagian depan pura yang kurang terurus, taman di sebelah dalam ini sangat cantik dan terawat dengan baik. Dari tempat ini kami berjalan ke ujung beranda lalu belok ke arah kanan, melintasi taman dan masuk ke dalam ruangan elok yang disebut Beranda Dalem. Jika ke arah kiri kita akan menjumpai gifshop, bangku istirahat, dan jalan keluar.
Gaya dan ornamen yang khas dari Depan Puro Mangkunegaran

Yang tidak diperilihatkan oleh pemandu wisata adalah perpustakaan yang didirikan oleh Mangkunagara IV pada 1867. Di sana terdapat manuskrip bersampul kulit, buku-buku yang ditulis dalam bahasa Jawa dan berbagai bahasa lainnya, koleksi foto bersejarah dan data perkebunan serta aset Mangkunegaran lainnya. Beranda Dalem ini sangat cantik dan anggun, tempat raja menerima tamu-tamu penting. Siapa pun pasti akan terkesan ketika melihat ruang bersegi delapan ini dengan lampu gantung dan perabotan bergaya Eropa.   Di sebelah kiri Beranda Dalem terdapat ruang makan dengan meja berukuran besar, dua buah lukisan sangat indah yang menggambarkan kehidupan pedusunan serta pura, lukisan kaca patri bertahun 1941, gading ukir, dan beberapa buah patung. 
Pura Mangkunegaran dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang ditandatangani pada 
17 Maret 1757. Perjanjian ditandatangani di Gedung VOC (kini Kantor Walikota Salatiga) oleh Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa), Sunan Paku Buwono III, VOC, dan Sultan Hamengku Buwono I. INFO WISATA WA 081904169982 / SMS 08156504380

Benteng Kavallerie - Artillerie
 
Perjanjian Salatiga memberi Pangeran Sambernyawa separuh wilayah Surakarta yang berada di sebelah barat Kali Pepe, mencakup wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar, dan menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran dengan gelar Mangkunegara I. Berdasarkan perjanjian itu, penguasa Mangkunegaran hanya berhak menggunakan gelar Pangeran Adipati.
Foto Pura Mangkunegaran : 
Limasan
Ornamen
Pendopo Agung
Chandelier
Kumudawati 
Pringgitan 
Patung Pria Tionghoa 
Patung Wanita
Pintu Dalem Ageng 
Serambi Belakang 
Taman Belakang 
Kaca Patri Gendingan
Gading Ukir 
Kaca Patri Waranggana 
Lukisan Pedusunan 
Lukisan Pura
Pamedan Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran Solo Alamat : Jl Ronggowarsito, Solo. Di Istana Pura Mangkunegaran ini, Anda tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan sejarah. Tetapi akan lebih memahami dan mempelajari Kekayaan budaya Indonesia.


3. KRATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT







Katanya, jalan-jalan di kota Solo belum lengkap tanpa mengunjungi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. DREAMGEDE Tour & Travel mengajak anda berkeliling Keraton Surakarta. Mulai arahkan menuju Gapura Gladak melewati Alun-alun Lor (Utara) yang digunakan untuk pasar sementara Pasar Klewer yang kebakaran beberapa waktu yang lalu. Jalan terus ke selatan, masuk melalui Kori Brojonolo Lor. Karena banyak yang parkir di area depan Kori Kamandungan, Tepat di depan loket pembelian tiket masuk keraton. Untuk memasuki keraton, membayar tiket sebesar Rp 10.000,- jika ingin menggunakan jasa pemandu nambah bayar Rp 50.000,- belum termasuk tips-nya. Setiap kunjungan disediakan pemandu yang tak lain adalah abdi dalem keraton.


Ternyata, untuk memasuki keraton harus berjalan kaki lagi ke arah timur melewati gapura. Setelah berjalan kurang lebih 150 meter, maka di kanan jalan akan dijumpai pintu masuk keraton. Disambut oleh patung Susuhunan Paku Buwono X. Di sini pengunjung harap berhati-hati karena ada beberapa fotografer yang mencari mangsa untuk difoto di depan patung tersebut, yang kemudian akan dicetak dan diminta bayarannya ketika kita selesai mengunjungi keraton. Keraton Surakarta atau lebih dikenal dengan Keraton Solo terletak di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono II setelah istana yang sebelumnya di Kartasura hancur akibat pemberontakan orang-orang Cina yang dikenal dengan Geger Pecinan tahun 1740. Untuk lebih lengkapnya, bisa melihat silsilah Dinasti Mataram yang ada di dekat pintu masuk keraton.

Gapura Masjid Agung Kraton Surakarta

Jaman keemasan Keraton Surakarta dialami pada masa pemerintahan Susuhunan Paku Buwono X. keraton Surakarta melakukan restorasi besar-besaran dengan percampuran gaya arsitektur antara Jawa dan Eropa dalam nuansa putih dan biru.

Untuk menuju ke pelataran keraton, yang merupakan bangunan inti dari seluruh bangunan yang keraton, pengunjung wajib mematuhi tata tertib yang diberlakukan. Contohnya tidak boleh memasuki pelataran keraton dengan menggunakan sandal, kalau sepatu sih boleh. Sandal harus dilepas (ada tempat penitipan sandal) alias tidak memakai alas kaki / nyeker. 
Monumen silsilah Mataram Islam hingga Sultan Surakarta Hadiningrat

Pelataran ini seperti sebuah taman dengan banyak pepohonan. Sebagian besar yang ditanam adalah sawo kecik yang sudah berusia dua ratusan tahun. Bagi Kasunanan Surakarta, sawo kecik memiliki makna tersendiri. Pepohonan tersebut tumbuh di atas hamparan pasir yang konon diambil dari Pantai Parangkusumo. Di pelataran ini, pengunjung tidak bisa berjalan-jalan ke sembarang tempat karena sudah ada batas-batasnya. Bangunan paling mencolok di sini adalah Bangsal Maligi. Di depannya terdapat beberapa patung bergaya  Eropa. Di sebelahnnya ada bangunan berkaca untuk tamu VIP.
Jika sedang beruntung, pengunjung bisa berfoto dengan prajurit keraton. Nah, pintu masuknya berada di sebelah utara pelataran ini. Namanya Panggung Songgo Buwono. Menara dengan tinggi kurang lebih 30 meter tersebut berbentuk segi delapan. Susuhunan Paku Buwono III mendirikannya sebagai tempat meditasi bersama dengan Kanjeng Ratu Kidul. Sebenarnya fungsi menara tersebut sebagai tempat mengintai gerak-gerik Belanda yang berpusat di Benteng Vastenburg dan sekitarnya. Keluar dari pelataran keraton, saya diajak ke sebuah museum. Di museum ini terdapat 2 bangunan dengan 12 ruangan yang memanjang dan saling berhubungan. Beraneka ragam peninggalan bersejarah yang dipajang di dalam ruang museum. Dimulai dari ruangan pertama yang berisi foto-foto raja yang pernah berkuasa di Kasunanan Surakarta. Menurut bapak pemandu, yang paling terkenal adalah Susuhunan Paku Buwono X yang memiliki 42 istri berupa 2 permaisuri dan 40 selir. info wisata WA 081904169982/ SMS 08156504380.


Ornamen ornamen yang indah perpaduan seni Barat dan Jawa
 di istana dalem Kraton Kasunanan





Sebenarnya banyak benda-benda yang menarik dan menyimpan sejarah panjang di sini. Koleksi-koleksi tersebut di antaranya yaitu alat kesenian tradisional. 
Beberapa contoh wayang kulit, aneka bentuk topeng, serta relief kesenian tayub dan lain sebagainya. 
Selain itu, ada juga koleksi benda-benda pusaka seperti keris, pedang, senapan, tombak, dan lain-lain. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2017/01/jasa-pengiriman-barang-yogyakarta-jasa.html







KOLEKSI MUSUM KRATON SURAKARTA HADININGRAT

 

Lorong yang asri sekitar museum Kraton Surakarta

Di dalam museum terdapat 2 kereta kencana. 
Salah satunya bernama Kyai Groedo. Kereta ini adalah pemberian dari VOC kepada Susuhunan Paku Buwono II, pernah dinaiki oleh beliau ketika berpindah dari Kartasura ke Surakarta. Ada beberapa lagi yang ditempatkan di teras museum. Serta ada 2 kereta jenazah yang penah digunakan untuk membawa jenazah Susuhunan Paku Buwono X.
Menurut penjelasan pemandu, ada beberapa benda-benda yang dikeramatkan dan tidak boleh difoto. Di antaranya adalah sebuah gong yang rata bernama Gong Beri. Konon, gong tersebut bisa berbunyi sendiri (silakan bagi yang percaya atau tidak). Benda lain yang tidak boleh difoto adalah hiasan perahu Kyai Rajamala. Perahu ini digunakan sejak masa pemerintahan Susuhunan Paku Buwono IV dan pernah dibawa ke Madura.



 

Di halaman museum, tepatnya di bawah pohon beringin besar terdapat sumur. Dikenal dengan nama sumur songo. Konon, dulunya di atas sumur tersebut Susuhunan Paku Buwono IX pernah bertapa selama 40 hari tanpa tidur dan makan. Sumur ini masih masih bisa digunakan, dan katanya air ini sangat jernih sehingga bisa diminum langsung.


Di dekatnya ada peninggalan yang lain berupa potongan kayu jati .
Kyai Dhanalaya yang berasal dari hutan Donoloyo.






















Mengunjungi tempat-tempat cagar budaya seperti Keraton Surakarta merupakan cara belajar sejarah dan kebudayaan dengan efektif. Membayangkan betapa beruntungnya kita hidup di masa sekarang yang sudah tidak ada lagi peperangan untuk memperluas kekuasaan.





Suasana klasik berwisata di Kraton Surakarta Hadiningrat sebagai paket kami DREAMGEDE Tour & Travel. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2017/03/jasa-event-karnaval-yogyakarta-jasa.html

Alun-alun Selatan merupakan bagian dari kompleks keraton Solo. Alun-alun ini terdapat pada kompleks Sitihinggil Kidul. Kompleks ini sekarang digunakan untuk memelihara pusaka keraton yang berupa kerbau albino (kebo bule) yang bergelar Kyai Slamet.


Kebo Bule ( Kyai Slamet)

Dalam Paket Wisata Ke ini haruslah sangat di perhatikan untuk kenyamanan serta keamanan dalam perjalanan. Untuk itu Solo kami juga memberikan sebuah kemudahan, keamanan, serta kenyamanan dalam paket wisata Solo, Meeting, Seminar, Dan Kunjungan lainnya juga Tiket wisata, wisata Kuliner, Hotel, oleh - oleh pribadi di Solo Surakarta bersama DREAMGEDE Tour & Travel.

Paket wisata Solo City Tour sudah termasuk :
Mobil / Bus + Driver + Tour Guide + BBM dan Parkir



SMS 08156504380
BBM 5513A5A6
WA 081904169982



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO PEMASANGAN PANEL SURYA DI JOGJA, HARGA PEMASANGAN PLTS DI YOGYAKARTA, JASA PEMASANGAN PLTS PANEL SURYA SOLAR CELL DI YOGYAKARTA

JASA PEMASANGAN PANEL SURYA PLTS DI JOGJAKARTA, HARGA PANEL SURYA PLTS DI YOGYAKARTA MANFAAT PANEL SURYA PLTS UNTUK RUMAH TANGGA, INFO HARGA...